STUDY KELAYAKAN BISNIS "LESTARI FURNITURE"
(Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Study Kelayakan Bisnis)
I. PENDAHULUAN
1.2 Latar
Belakang
Dalam
usaha yang akan dijalankan bernama Lestari Furniture ini merupakan suatu produk
mebel berbahan dasar kayu jati model mebel yang akan diadopsi dari Jepara. Produk mebel yang akan
di pruduksi oleh Lestari Furniture antaralain Kusen Pintu, Kusen Jendela, Pintu,
Jendela, Kursi (sofa), Kursi Biasa, Meja Ruangtamu, Meja Makan, Almari Pajang
(Bifed), Almari Biasa. Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya,
Jati digolongkan sebagai kayu mewah.Oleh karena karakternya itu, kusen kayu
jati sangat banyak diminati, karena memiliki kualitas yang berkelas. Kayu jati
merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya.Secara teknis,
kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan
terhadap seranganrayap.Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu
hingga coklat merah tua.Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu
kekuningan. Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan,
sehingga disukai untuk membuat kusen pintu dan ukir-ukiran.Kayu yang diampelas
halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran
tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
1.2 Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah
2. Mengetahui
mantafaan mendirikan usaha, dan
3. Mengetahui
besarnya keuntungan yang diperoleh
II. PEMBAHASAN
2.1. Bentuk Unit Usaha
Pada
makalah ini kami akan membahas tentang bisnis usaha kecil yang bergerak pada
bidang pembuatan mebel, khususnya dalam pembuatan kursi untuk ruang tamu
beserta mejanya, kursi untuk ruang makan juga beserta mejanya. Usaha ini tidak
berbadan hukum, jadi hanya sekedar usaha kecil/menengah (industri rumahan). Dan
perkiraan akan dibutuhkan jumlah pekerja
dalam usaha ini sekitar 8 orang. Meskipun jenis usaha ini tidak berbadan hukum,
namun tetap ada yang disebut sebagai pembantu perusahaan yang bertugas membantu
memasarkan hasil produk usaha tersebut. Adapun yang dimaksud dengan pembantu
pengusaha adalah setiap orang yang melakukan perbuatan membantu pengusaha dalam
menjalankan perusahaan dengan memperoleh upah.
2.2. Keragaman Produk
Sebagaimana
yang telah dijelaskan di atas, bahwa produk yang dihasilkan adalah perabotan
rumah tangga, yaitu: bisa berupa satu set kursi ruang tamu, satu set kursi
untuk ruang makan, juga bisa membuat lemari pakaian yang semua produk tersebut
terbuat dari kayu jati. Usaha mebel ini menggunakan sistem pesan terlebih
dahulu dan membuat sampel untuk promosi. Dalam proses produksi ada beberapa
tahapan mulai dari pemilihan bahan, pengukuran, perakitan, penyelesaian.
Bahan
baku mebel adalah kayu jati dan kayu non jati, kayu non jati seperti misalnya
kayu johar, kayu aboria, kayu pinus, kayu nangka dan lain-lain. Selain bahan
baku kayu jati masih diperlukan tambahan beberapa bahan pembantu yang sering
digunakan untuk pembuatan mebel antara lain sebagai berikut: polytur digunakan
untuk mempercantik penampilan mebel, alat kunci, paku, lem, engsel, dan
lain-lain. Memperoleh bahan baku dari distributor yang tidak tentu (tergantung
kebutuhan dan harga).
Alat
produksi yang digunakan oleh para tukang mebel terdiri dari alat-alat yang
masih pi ada juga yang sudah modern. Alat-alat mebel tersebut antara lain:
Gergaji, Bur, Bubut, Sekel, Asah /Kikir, Bengso (alat pemecah kayu).
2.3 Asal Sumber
Produk
Sebelum membuat suatu produk
mebel,saya terbelih dahulu akan memesan bahan bahan berupa barang-barang mebel
setengah jadi dari rekan yang memiliki uasaha penyedia bahan kayu mebel
setengah jadi . Maksud dari setengah jadi adalah sudah berbentuk suatu produk,
namun masih memiliki kekurangan nilai estetikanya dan belum dapat digunakan.
Misalnya, sebuah kursi ruang tamu yang sudah berbentuk kursi namun belum diberi
joknya, belum dicat, belum diberi ukiran. Selain itu, ia juga memesan beberapa
bahan baku mentah berupa kayu-kayu jati dari para petani pohon jati, kemudian
diolah menjadi peralatan rumah tangga seperti kursi ruang tamu dan lain-lain.
Agar usaha mebel ini tetap bertahan
lama, kami lebih mengutamakan kualitas daripada l ini lakukan untuk
meningkatkan kualitas produk dengan memberikan desain mebel yang lebih unik,
dan bervariasi. Tidak hanya dalam peningkatan, tetapijuga meningkatkan
pelayanan terhadap para pelanggannya dengan memberikan garansi/jaminan produk
jika ada produk barang yang rusak, tepat waktu dalam memproduksi pesanan
pelanggan.Kami juga bersedia menukar produk mebelnya yang rusak atau tidak
sesuai dengan pesanan pelanggan lalu menggantinya dengan produk yang lain.
2.4. Manajemen
Keuangan
Untuk mengembangkan bisnis mebel
agar lebih produktif, maka diperlukan beberapa sistem manajemen yang perlu
dilakukan. Sistem manajemen tersebut sangatlah berguna bagi para pelaku usaha
kecil, jadi diperlukan beberapa
pemahaman dan diperhatikan yang mendalam supaya dapat melaksanakan manajemen
usaha kecil yang baik dan benar. Kami akan menggunakan sistem manajemen
keuangan bagi hasil, yaitu dengan membagi hasil secara bijak antara dirinya
dengan para karyawannya.
Para karyawan diberi upah per
bulannya sekitar Rp2.000.000 ribu kemudian
juga memberikan bonus tambahan berupa materi atau non materi bagi para
karyawannya jika berhasil membuat suatu produk mebel yang unik, yang tentunya
memiliki nilai estetika dan bernilai ekonomi yang tinggi pula. Memang bila dipikir
upah yang diberikan terhadap para karyawan sangat kecil, namun karena ini
adalah usaha kecil yang tidak berbadan hukum atau informal, maka di rasa upah
tersebut cukup bagi para karyawannya, terlebih lagi produk yang dihasilkan dari
usaha mebel ini juga bukan dalam skala besar.
Sebenarnya ada suatu manajemen yang
sangat tepat dalam mengembangkan bisnis UKM, apalagi bisnis mebel seperti ini
yaitu dengan manajemen strategis. Manajemen strategis adalah suatu ilmu dalam
penyusunan, penerapan, dan pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional
yang dapat memungkinkan suatu industri rumahan/usaha kecil non formal dapat
mencapai sasarannya. Berdasarkan definisi tersebut maka manajemen strategis
berfokus pada proses penetapan tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan
perencanaan untuk mencapai sasaran, serta mengalokasikan sumber daya untuk
menerapkan kebijakan dan merencanakan pencapaian tujuan organisasi.
Selain menggunakan amanagemen
strategis akan dilakukan siste pemasaran yang dilakukan dengan melakukan
pemasaran mebel dengan cara dipasarkan sendiri ke masyarakat sekitar tempat
usahanya, bisa juga dengan melalui door to door (menawarkan barang mebelnya
langsung pada para tetangganya) atau dengan menjalin kemitraan dengan para
tengkulak melalui toko-toko atau show room yang menginformasikan mebel-mebel
yang sedang digemari konsumen disamping memberikan pinjaman modal usaha.
Hubungan pengusaha industri kecil mebel dengan pemilik show room dan pedagang
perantara melahirkan suatu model kemitraan dengan pola dagang. Sementara
hubungan dengan industri rumah tangga melahirkan model kemitraan pola produksi.
2.5 Jumlah Modal
Modal
untuk membuka usaha mebel ini diperkirakan akan
mengeluarkan dana sekitar 50 sampai 70 juta rupiah, yang merupakan modal
pribadi dan modal peminjaman dari bank. Sebagian besar untuk membeli peralatan
pertukangan (termasuk memesan bahan baku setengah jadi dari Jepara). Sedangkan,
untuk membeli kayu, cat, pernis, dan ampelas membutuhkan dana sekitar Rp 10
juta per bulan, selebihnya adalah biaya operasional, seperti listrik, dan air.
Modal
yang akan di siapkan untuk membuka usaha mebel ini selain uang juga pengalaman jaringan tukang. Jaringan tukang
yang dimaksud adalah mempunyai kenalan di daerah Jepara agar dapat dengan mudah
memesan bahan baku mebel berupa produk mebel setengah jadi tadi. Kemudian, pada
saat pertama kali membuka usaha mebel ini kami akan memanggil seorang tukang yang berpengalaman
langsung dari Jeparanya sebagai pusat pembuatan kerajinan furniture untuk mengajari para karyawannya yang lain
dalam memahat, mengecat, membuat ukiran-ukiran indah pada produk mebel yang
akan dihasilkan.
cara
ini diharapkan karyawanakan menjadi lebih terampil dalam membuat suatu produk
mebel, misalnya membuat satu set kursi ruang tamu berbahan baku jati dengan
motif ukiran yang indah, atau dengan membuat meja belajar yang indah. Jika para
karyawan sudah memiliki skill dalam mengolah kayu jati/bahan baku setengah jadi
maka tidak akan menemui kesulitan dikemudian hari
2.6 Pengeluaran Per Bulan dan Jumlah Keuntungan
Perkiraan
keuntungan yang akan di peroleh dari bisnis usaha mebel non formal ini cukup
besar. Berikut ini daftar harga dari mebel yang akan dihasilkan
Nama Produk
|
Harga
|
Pendapatan
Perbulan
|
Dining
room Set
|
Rp.
4.800.000
|
Rp.
14.400.000
|
Meja+kursi
makan
|
Rp.
2.700.000
|
Rp.
8.100.000
|
Meja
Belajar
|
Rp.
970.000
|
Rp.
6.790.000
|
Living
room set
|
Rp.
5.000.000
|
Rp.
15.000.000
|
Lemari
|
Rp
3.000.000
|
Rp.
15.000.000
|
Jendela
|
Rp.
500.000
|
Rp.
5.000.000
|
Pintu
|
Rp.
1.000.000
|
Rp.
5.000.000
|
Kusen
|
Rp.
1.000.000
|
Rp.
7.000.000
|
Jumlah
|
Rp.
76.290.000
|
Berdasarkan jumlah harga tersebut,
diharapkan bisa meraup keuntungan sekitar 50 juta per bulan.
Sedangkan untuk Pengeluaran
(perbulan) Listrik + air Rp. 5.000.000
Transportasi Rp. 3.000.000 Bahan baku + bahan penolong Rp. 15.000.000 , total
Gaji pekerja Rp. 16.000.000. total
pengeluaran sebesar Rp.39.000.000. sehingga bisa didapatkan keuntungan perbulan
sebesar Rp.37.290.000
2.7 Prospek Pengembangan
Prospek
pengembangannya akan menjalin kerja sama dengan salah satu pengembang perumahan
yang ada di sekitar tempat usahanya. Tentunya harus melihat terlebih dahulu
bagaimana tingkat ekonomi masyarakat di perumahan , jika menengah ke atas maka
akan berani menawarkan produk mebelnya dengan harga yang cukup tinggi, namun
jika sedang-sedang saja tingkat perekonomiannya maka akan menawarkan harga
produk mebelnya dengan harga agak sedikit miring di banding dengan pengusaha
mebel lainnya. Bila perlu memberi gebrakan baru, seperti menerima tukar tambah
kursi ruang tamu, atau dengan membuka jasa servis barang-barang mebel yang
sudah rusak yang dimiliki oleh masyarakat di perumahan tersebut
2.8 Pemasaran
Dalam
melakukan pemasaran produk, kami akan melakukan beberapa strategi pemasaran,
diantaranya ialah pembuatan
brosur,
membuat iklan atau mempromosikan lewat media social, pemasaran secara langsung, memberikan penjelasan tentang produk yang dibuat agar
masyarakat memahaminya, memberi potongan harga untuk awal produksi ,mengadakan promosi mengenai mebel didaerah-daerah
tertentu.
2.9 Kendala
Usaha yang cukup klasik dalam dunia
usaha kecil apalagi yang non formal seperti yang akan adalah modal. Selain
modal sebagai kendala utama dalam pengembangan bisnis mebel ini, yaitu sangat
susah memperoleh bahan baku: karena usaha mebel ini berbahan baku kayu jati,
maka sangatlah sulit mendapatkan kayu
jati dengan kualitas yang bagus dan harga terjangkau.
2.10 Nama
Usaha
Biasanya pada pemilihan nama usaha
dibuat semenarik mungkin agar para konsumen berminat untuk membeli atau memesan
produk yang dipasarkan.Untuk itu nama usaha yang kami gunakan yaitu “LESTARI FURNITURE”
III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Manfaat dari didirikan usaha ini adalah dapat
menambah pengalaman dalam mengembangkan usaha dan mendapatkan penghasilan lebih dari
membuka usaha Lestari Furniture
2. Perkiraan keuntungan yang akan diperoleh sebesar Rp. 37.290.000
3.2 Saran
Jenis
usaha mebel ini perlu terus dikembangkan, agar dapat lebih maju dan dapat
berbadan hukum supaya lebih mudah dalam melakukan peminjaman uang pada pihak
bank sebagai tambahan modal. Usaha ini juga bisa menjadi salah satu usaha yang
meningkatkan perekonomian di Indonesia melalui jalus bisnis usaha kecil.
DAFTAR PUSTAKA
id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
(akses 21 September 2014 pukul: 20.24 WIB).
galeriukm.web.id/artikel-usaha/pengembangan-usaha-kecil(
akses 21 september 2014 pukul: 20.30 WIB).
nyari-idebisnis.blogspot.com/.../tips-memasarkan-bisnis-mebel.html
(akses 23 september 2014 pukul: 08.00 WIB).
http://www.suaramedia.com/ekonomi-bisnis/strategi-bisnis/19137-mengapa-kita-harus-berwirausaha.html
(akses 5 Januari 2013 pukul: 10.00 WIB).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusSaya selalu berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan peminjam yang meminjamkan uang tanpa membayar terlebih dahulu.
Jika Anda mencari pinjaman, perusahaan ini adalah semua yang Anda butuhkan. setiap perusahaan yang meminta Anda untuk biaya pendaftaran lari dari mereka.
saya menggunakan waktu ini untuk memperingatkan semua rekan saya INDONESIANS. yang telah terjadi di sekitar mencari pinjaman, Anda hanya harus berhati-hati. satu-satunya tempat dan perusahaan yang dapat menawarkan pinjaman Anda adalah SUZAN INVESTMENT COMPANY. Saya mendapat pinjaman saya dari mereka. Mereka adalah satu-satunya pemberi pinjaman yang sah di internet. Lainnya semua pembohong, saya menghabiskan hampir Rp15 juta di tangan pemberi pinjaman palsu.
Pembayaran yang fleksibel,
Suku bunga rendah,
Layanan berkualitas,
Komisi Tinggi jika Anda memperkenalkan pelanggan
Hubungi perusahaan: (Suzaninvestment@gmail.com)
Email pribadi saya: (Ammisha1213@gmail.com)